Home » Archives for September 2013
Positif
Thinking
Pikiran mempengaruhi segala
aktivitas yang ada didalam tubuh kita. Pikiran datangnya dari otak. Otak
sebagai pemimpin didalam tubuh kita yang bisa menggerakkan anggota tubuh kita
mulai dari ujung rambut kepala sampai ujung kuku jari kaki kita.
Pikiran terbagi menjadi dua yaitu pikiran
positif dan pikiran negatif. Adapun keduanya akan mempengaruhi
aktivitas tubuh kita. Disaat pikiran kita sedang jernih, baik, dan positif,
maka tubuh kita akan melakukan hal-hal positif yang membuat hati pun ikut
damai. Sedang jika kita berpikiran negatif, maka seluruh anggota tubuh kitapun
akan mendapat pengaruh negatif sehingga membuat kerasnya hati seperti sulitnya
mengembalikan nasi yang sudah menjadi bubur. Hal yang sangat sulit untuk
dilakukan
Bagi
Negeriku
Ku tumpahkan segala kemampuanku
Hanya bagi negeriku
Ku curahkan segala apresiasiku
Hanya bagi negeriku
Ratapan penuh harapan
Untuk membangun masa depan
Tindakan penuh juang
Untuk memenangkan perang
Segala upaya telah ku kerahkan
Hanya bagi negeriku yang aman
Oleh :
Laela Wahyu Puspita
“Persatuan dan kesatuan”
ata
persatuan itu bisa kita capai melalui berbagai cara , persatuan itu terjadi
bila antar anggota yang ada di dalam organisasi bisa bersatu tidak ada konflik
atau masalah yang membuat mereka pecah. Ada kesinambungan antara ketua dan
staf-stafnya dan staf-staf dengan anggotanya. Seperti yang bisa kita lihat di
lembaga- lembaga hukum , di masyakat sampai di tingkat pemerintahan . lembaga
hukum seperti di sekolahan istilah persatuan bisa trjadi apabila para guru
dengan para muridnya itu saling menghormati dan menyayangi, dengan ke dua hal
tersebut tidak akan mungkin terjadi yang namanya salah paham, kalaupun terjadi
salah paham pasti ada salah satu diantara mereka yang salah paham atau ada mis
komunikasi. Di masyarakat misalnya,ketika dalam keadaan setiap warga atau
kepala keluarga dengan para staf desa seperti RT,RW itu saling menghormati dan
tidak ada kesalah pahaman maka persatuapun akan terkjadi, bisa terlihat ketika
ada sebuah kegaiatan yang melibatkan warga banyak akan terlaksana dengan lancar
dan tidak ada halangan yang mengham bat jalanya acar tersebut.
Peribahasa
mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Di Pondok Pesantren Luhur Wahid
Hasyim, peribahasa ini sering diplesetkan menjadi, tak kenal maka ta’aruf.
Ta’aruf, kenalan, menjadi narasi
hubungan antar-manusia, yang mengenal tiga tingkatan; tahu, kenal, dan dekat.
Tahu adalah tingkatan paling
dasar dari hubungan manusia. Misalnya, saya tahu siapa itu Pak Noor Achmad.
Beliau rektor Unwahas. Apa kita kenal dengan Pak Noor? Bagi aktivis mahasiswa
yang sering blusukan di rektorat, mungkin kenal. Lantas, apa setiap
orang yang tahu, kenal dengan pak rektor, akan menjadi dekat? Ternyata tidak.