Pengembangan
pondok pesantren dilingkungan kampus sebenarnya dilandasi semangat dan
keinginan mulia untuk mencetak kader bangsa dari kalangan generasi muda umat
islam agar memiliki kemampuan akademik mumpuni sesuai tuntutan zaman dengan
tidak meningggalkan aqidah dan akhlak islamiyah. Hal itu terbersit dari tujuan
pendirian beberapa pesantren kampus yang biasanya ditujukan untuk mencetak
muslim yang unggul, intelek, dan profesional yang memiliki kemantapan aqidah
dan kedalaman spiritual serta berakhlqul karimah.
Sebagai
bagian integral kampus, sejarah perkembangan Pondok Pesantren Luhur Wahid
Hasyim (PPLWH) sangat terkait dengan sejarah perkembangan Universitas Wahid
Hasyim. Sejak awal pendirian kampus pada tahun 2000, Universitas Wahid Hasyim
telah mulai merintis pesantren mahasiswa Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim ini
meski awalnya hanya khusus santri putra dan dalam bentuk sederhana.
Pengembangan
Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim ini dilandasi pemikiran untuk mencetak
cendekiawan, profesional bertaqwa dan berbudaya, sebagi simbol pertautan ilmu
pengetahuan dan teknologi di satu sisi serta penguasaan ilmu keagamaan di sisi
lain, sebagaimana tujuan Universitas Wahid Hasyim .
Dalam
konteks yang luas, kebutuhan untuk menghadirkan sosok pribadi yang handal serta
memiliki visi kebangsaan dan kemajemukan yang kuat juga merupakan suatu
kebutuhan yang disadari para pendiri Universitas Wahid Hasyim Semarang. Dalam
kaitan ini, PPLWH diharapkan dapat meneruskan dan mewariskan faham ahlussunah
wal jamaah (Aswaja) yang sarat dengan inklusifitas dan toleransi sebagaimana
nilai – nilai tasamuh, tawasuth, dan I’tidal dirasakan semakin perlu
diwariskan. Ajaran ini telah
menjadi pijakan pola pikir dan perilaku ubudiyah dan sosial yang menjadi
semakin penting eksistensinya. Apalagi ditengah merebaknya radikalisme dan
terorisme berbasis agama, maka ajaran yang menghargai kemajemukan itu semakin
dibutuhkan dalam konteks masyarakat yang plural seperti indonesia.
Selain itu, sebagai universitas yang memiliki ikatan
emosional dengan jamaah (warga) Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus memiliki ikatan
historis dan berada dalam naungan jam’iyah (organisasi) Nahdlatul Ulama,
pesantren mahasiswa menjadi penegas jati diri Universitas Wahid Hasyim. Hal ini
terkait dengan tujuan pendirian universitas ini yang juga dimaksudkan sebagai
hidmah (pengabdian) terhadap warga dan organisasi Nahdlatul ulama yang sangat
lekat dengan karakteristik dunia pesantren.
Dalam perkembangannya, sejak bulan Agustus tahun 2006
Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim tidak hanya menerima pendaftaran calon
santri putra tetapi juga menerima pendaftaran calon santri putri.
Rating:
100%
based on 10 ratings.
5 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar